jump to navigation

Desaku yang Kucinta April 9, 2008

Posted by ybandung in Berbagi Status dan Hari Ini.
Tags:
trackback

Sinar mentari pagi senantiasa memberikan kehangatan alam pedesaan. Hijau persawahan, sekumpulan burung kuntul, petani yang mulai beraktifitas, hem .. desaku yang kucinta .. pujaan hatiku yang tak mudah kulupakan .. (Lokasi Godean, Sleman, Yogyakarta @ 2007)

Comments»

1. Akhmad Mulyanto - April 9, 2008

halah jebule wong godean. Aku tau pit-pitan gutul godean loh. Nanging sekang pogung dudu sekang mbanyumas yah, gole pit-pitan.

2. ybandung - April 9, 2008

He he .. rumah kami sebetulnya Minggir – Sleman, Godean adalah ‘kota terdekat’ sebelum kota Yogya, sekitar 15 menit perjalanan.

Lho .. Mas Mul pernah di Pogung tah .. tempat saya apel mantan pacar dulu .. he he ..

3. Auntie Ana - April 14, 2008

Eh, apa Godean yah masih kayak gitu sekarang? Pasti udah jadi lahan beton, seperti yang terjadi dimana mana. Sungguh sayang……Sigh…… Thanks atas website nya. Sangat berguna untuk memuasi dahaga rasa nostalgia.
Salam,
Auntie Ana

4. ybandung - April 14, 2008

Halo Mba Auntie,

Bukan Godean “kota” yang memang sudah ramai pisan ya, ini Godean “pinggiran” yang masih memiliki banyak persawahan dan pedesaan. Jaman kecil dulu, saya dan anak-anak lain menyebutnya daerah “nggunung so”, yaitu tempat berburu buah dhuwet hehe ..

Terimakasih juga dan salam. -bandung.

5. Auntie Ana - April 15, 2008

Omong omong tentang dhuwet, buah buahan kuno masih survived nggak ya Cep ? Misalnya sawo kecik, gowok, wuni, kluwih? Saya ingin pohon so, tapi katanya susah sekali tumbuhnya.
Itu photos didepan gereja Pandu, tempatku ikut misa dulu.
Putranya nggemesin banget lho…
Boleh enggak dicubitin pipinya?

6. ybandung - April 16, 2008

Halo Mba Auntie,

Kalau di kampung saya sana masih banyak lho mba, sawo kecik, wuni, kluwih, dhuwet, dan lain-lain. Kalau gowok saya belum pernah tahu yang mana .. Pohon so (melinjo) juga banyak ditemukan di kebun-kebun tetangga, di daerah saya termasuk sentra penghasil parut dari kayu pohon melinjo.

Dulu Mba Auntie pernah tinggal di daerah Pandu ya. Terimakasih, mangga saja dicubit-cubit .. memang pipinya nyempluk Mba .. soalnya kuat makan, kuat maen, dan kuat tidur .. he he ..

Terimakasih dan salam, -bandung.

7. Auntie Ana - April 17, 2008

Cep, dulu kami tinggal dijalan Pasteur. Waktu itu mah belum jadi toll. Juga belum ada outlet stores. Udara masih lumayan sejuk. Jalan masih nyaman dilalui. Kesekolah sih jalan kaki, karena udara segar. Paling banter naik beca. Terus kalau jalannya nanjak, turun dulu ah, kasihan tukang becanya…….ha ha ha….. Habis kalau enggak ada penumpang juga kasihan….dilema dilema……
Salam…..

8. ybandung - April 17, 2008

Wah .. bener-bener Paris van Java ya Mba. (Punten saya panggil Mba atau Ibu ya .. karena seperti sudah banyak pengalaman dengan Bandung tempo doeloe). Sekarang Jalan Pasteur sudah berjubel seperti ini:

Jalan Terusan Pasteur – Bandung

Hem .. saya ikut merasakan kesejukan masa yang pernah dialami oleh Mba Auntie; saya jadi ingat waktu kecil sekolah di SD dan SMP lewat persawahan. Bener Mba, saya juga sering kasihan kepada bapak-bapak tukang becak, sudah merantau jauh dari anak istri, harus makan dan tidur seadanya di mana saja .. semoga mereka diberi kesabaran, ketabahan dan rejeki berlimpah.

Ngomong-omong sekarang Mba Auntie di mana? Apa sudah lama meninggalkan Indonesia atau berada di kota lain nun jauh di sana. Terimakasih telah menyempatkan diri mengunjungi weblog ini.

Salam saya,

Yoanes Bandung.

9. Auntie Ana - April 17, 2008

Cep, panggil aja auntie, biar gampang (bibi?). Saya meninggalkan Indonesia tahun 1978. Pindah pindah melulu karena tugas almarhum suami. Terakir di Washington state, sampai kena Reduction-in-Force. Sekarang tinggal di Hawaii, dipulau terbesar (dan masih agak murah), tapi kalau ada uang pengin pulang dan menetap di Indonesia. Cuma yah itu, harga rumah disana kok setinggi langit. Hawaii hawanya sama, jadi bisa tanam buah buahan tropis, minus pohon so, dhuwet, kepel, sawo kecik…..ah, kok greedy jadinya….ha ha ha …
Salam buat keluarga, cubit pipi Erin dikit….

10. ybandung - April 18, 2008

Baik Auntie Ana .. Tahun 1978 saya masih jabang bayi alias baru satu tahun he he ..
Hem .. yang saya tahu Hawaii adalah paradise city, katanya semua serba indah ada di sana.

Auntie bersama putra-putrikah di sana? Kalau rumah mah relatif ya, soalnya yang setinggi langit ada yang murah juga saya kira ada ..

Kalau jambu mete, talok, apa ceplusan ada tidak di sana he he .. yang disebutkan adalah buah-buahan ‘ndhusun’ 🙂 Terimakasih banyak, salam dari kami. Cubit pipi nyempluk Erin sudah disampaikan, terimakasih banyak.

Yoanes Bandung.

11. rakhmawan - April 18, 2008

jadi ingat desa orang tua saya di Treko, Blabak, Magelang…
sawahnya terhampar indah, dan diapit sama dua gunung (Gunung Merapi dan Gunung Merbabu).
Kalau pagi hari sekitar waktu subuh, bisa melihat lava yang keluar dari Gunung Merapi.. indah sekali pokoknya

12. ybandung - April 18, 2008

Mas Rackmawan,

Jadi njenengan sering ke mBlabak ya .. lembah antara Merapi dan Merbabu memang menjanjikan keindahan alam yang sangat menakjubkan. Saya senang mengunjungi Keteb Pass untuk menikmati alam pegunungan di sana.

13. rakhmawan - April 18, 2008

ya mas Bandung..
memang sangat indah.. dulu saya sering mandi di sungai sana juga, mengandung belerang..
ke Ketep Pass saya juga sudah berkali-kali.. ke kebun strowberi juga.
Keren lah pokoknya.. pemandangan alamnya tentram, tiap tahun hampir pasti selalu kesana.

14. Auntie Ana - April 19, 2008

Cep, ceplukan disini mah muaaaahal pisan, maka banyak dibudi dayakan (dipulau tempat kami tinggal). Kalau dikirim ke Honolulu, bisa sampai US$ 15.00 se pound (1 kg. = 2.2 pounds approximate). Ceplukan ini dibuat ice cream.
Bebe punya pohon leunca yang pahit itu. Sayang nggak bisa bikin oncom. Kalau tempe dele mah bisa, asal hawanya ladi panas. Talok ada, tapi ah, nggak ngoyo amat, abis enaknya cuma dikit. Jeruk sambel lagi setinggi sekaki, nungguin berbuah mah ampe tue….Habis seedling, bukan cangkokan. Cep lulusan ITB yah? Istri dari Yogya juga kah? Ibunya Erin cantik amat. Erin punya Good gene.
Anak bebe ada di Boston. Tapi cucu (2 laki laki) di Seattle.
Salam

15. ybandung - April 19, 2008

Halo Mas Hendra,

Hehe .. rasanya tentram sekali ya, jauh dari urusan hardware dan software komputer 🙂 Wah .. jadi kangen menikmati jagung bakar di Keteb Pass yang berselimut kabut ..

Ngomong-omong kebun strawberry di mana ya .. Keteb Pass hanya berjarak 40 km dari rumah orang tua saya di Minggir – Sleman, tidak lebih dari 1 jam sudah mencapai lokasi.

16. ybandung - April 19, 2008

Halo selamat pagi Auntie,

Ternyata ceplukan yang di kampung saya sering ditemukan di pematang-pematang sawah atau pinggir jalan, di Hawai sampai dibudidayakan dan menjadi mahal sekali ya .. Mungkin juga di Indonesia ada yang membudidayakan cuman saya belum pernah mendengar budidaya ceplukan di sini.

Hehe .. mending dibuat karedok leunca Auntie! Saya belum pernah mendengar oncom dari bahan leunca, setahu saya oncom dari bungkil kacang. Iya, talok kurang manteb rasanya .. dulu suka dengan sensasi manjat pohonnya dan bersukaria karena mendapatkan talok merah masak.

Betul saya lulusan Teknik Elektro ITB, sekarang sedang berusaha menyelesaikan Program Doktoral Teknik Elektro ITB. Terimakasih banyak pujiannya Auntie, istri saya dari Delanggu-Klaten, sekarang praktek dokter hewan di Bandung. Istri saya juga seorang ibu yang sangat perhatian sama putri kami termasuk hal-hal yang sangat kecil, selalu menemukan solusi untuk membuat putri kami bertumbuh dan berkembang secara optimal.

Putri saya pintar sekali lho Auntie, yang paling saya kagum dia senang berbagi kalau memiliki sesuatu dan juga tidak serakah .. kalau sudah dikasih sesuatu (makanan) di satu tangan, dia tidak mau menerima untuk satu tangan lainnya; makanan harus habis dulu baru mau dikasih lagi.

Terimakasih banyak banyak Auntie telah menyempatkan diri berkunjung. Semoga Auntie beserta keluarga senantiasa diberkati oleh Yang Maha Kuasa.

Salam dari Bandung,

Yoanes Bandung.

17. rakhmawan - April 19, 2008

Betul sekali mas Bandung..

Tentram sekali rasanya..
Kebun stroberi kalo nggak salah jaraknya 1-3 km ke atas dari Ketep Pass.. sayang, waktu saya kesana sedang nggak musim berbuah..

18. ybandung - April 20, 2008

Trims banyak infonya Mas Hendra .. ntar kalau saya maen ke Keteb Pass, saya coba mencari kebun strawberry tea ..

Salam,
yoanes bandung

19. Auntie Ana - April 20, 2008

Cep, disyukuri punya putri yang masih kecil sudah belajar untuk sharing. Tapi memang itu semua tergantung bagaimana orang tuanya memberi contoh, anak kan melihat dari bagaimana orang tua memperlakukan masing masing. Cucu bebe umurnya 2 tahun dan lima tahun.
Tapi kadang kadang bebe suka khawatir, karena mereka sering rebutan mainan. Tapi bebe nggak bisa bercalu calu, kata orang Jawa. Habis menantu bebe orang sini, dan tahu sendiri mereka sangat individualist. Anak bebe masih bisa menerima kalau anaknya saya marahin. Habis kan dia separo wong jowo.
Cep, ayo sekolahnya yang gungho…….Masih muda, kesempatan, mumpung otak masih encer.

Bebe di Hawaii tinggal sama suami bebe yang kedua. Orang bilang, you are only lucky in love once. Wrong!!!
Bebe senang tinggal dipulau ini, cuma yah, susah keluar dari sini, karena dua kompani penerbangan yang melayani kita, bangkrut. Jadi sekarang hanya tinggal satu untuk ke mainland, dan satu lagi kompani kecil untuk inter-island…sigh…
Bebe nanam pohon pohon tropik. Kadang kadang beli locally atau di internet, kadang kadang nyolong ranting tetangga lalu ditanam…… maling….maling…..
Pohon so masih jadi idam idaman. Juga pete dan jengkol.
ih, baunya itu yang nggak nguwati….

Happy weekend Cep

20. ybandung - April 21, 2008

Selamat sore Auntie,

Saya tadi malam diketawain istri saya, karena saya manggil “bibi auntie”, karena auntie itu artinya bibi. Wah .. saya baru sadar, saya pikir “Auntie” itu nama depan Auntie Ana. Malu saya .. Jadi sekarang saya panggil Auntie Ana ya Auntie ..

Semoga kami dapat selalu memberi contoh yang baik-baik bagi putra-putri kami. Hari Minggu kemarin Erin putri kami bener-bener sedang manja ke ayahnya Auntie. Tiga kali maem harus sama ayahnya, bobo siang dan bobo malam juga baru mau sama ayahnya. Belum maen juga pengen ditemenin ayahnya .. Mungkin karena Senin-Sabtu ditinggal terus ya Auntie hehe ..

Saya sendiri kurang pengalaman mengenai tingkah laku anak-anak, mungkin kedua cucu Auntie sedang masanya demikian kali ya .. Jadi Auntie agak sedikit terkendala ya untuk menasehati kedua cucu.

Wah .. kami ikut senang, Auntie menemukan kebahagian bersama keluarga baru saat ini. Betul Auntie, banyak orang bilang cinta kesekian sudah beda rasa hehe, ternyata Auntie memiliki pengalaman yang berkebalikan .. Banyak selamat ya Auntie, semoga selalu berbagia.

Hihi pengalaman Auntie seru juga. Kalau tanaman yang berkayu dan harus mencangkok atau mengisolasi baru repot ya Auntie .. Aduh, kalau saya tidak tertarik dengan petai dan jengkol Auntie hehe.

Auntie, terimakasih banyak semangatnya. Saya sedang mempersiapkan pra-sidang tertutup Jumat mendatang. Hari-hari ini sedang bergulat untuk mempublikasikan hasil penelitian seperti conference & journal.

Meski terlambat selamat weekend juga Auntie, terimakasih.

Salam, -yoanes bandung.

21. riyansleman - July 25, 2008

The best deh jadi orang sleman…… semoga aja kekuatan beton tidak menyingkirkan keindahan alam

22. ybandung - July 25, 2008

@ Riyansleman:

Manteb dech Mas … Matur nuwun atas kunjungannya dan salam.

23. wahyu - November 5, 2008

nek nggunung so, kuwi nostalgia ku barang. Golek dhuwet, pas panen tebu neng mbantheng…. rame2 konangan PKT… dho wedi nek diladekke… nganti kepuyuh-puyuh, mlayu liwat njering, kleben….. njaban, soronandan ….. tekan ngomah entek nafase….

24. ybandung - November 5, 2008

Haha … seru banget ceritanya Mas Wahyu. Njenengan dari mana. Dusun saya Baran, sebelah barat Watugajah/Badran .. dari Padon mengulon.

Dulu istilah golek tebu, sebetulnya nyolong tebu ya .. haha.
Matur nuwun sudah mampir ke sini Mas.

-Bandung

25. a.mil - November 21, 2009

Wah…dekat ya dgn tempatku skr…kulonprogo…
perbukitan waduk sermo dan hutan jati…

salam buat Bandung mas


Leave a reply to Auntie Ana Cancel reply